Kamis, 05 April 2012

Walter Isaacson Ungkap Fakta Baru Tentang Steve Jobs


Penulis biografi mendiang Steve Jobs, Walter Isaacson berharap Apple segera menyelesaikan gugatan soal perangkat iOS atau Android dengan Google. Selain itu Isaacson juga mengungkapkan kisah terbaru dengan Jobs.

Berbicara di Royal Institution, London, Isaacson membahas tentang sifat cepat marah dan antusiasme Jobs. Seperti dalam biografinya, Isaacson bericara tentang semangat Jobs untuk kesempurnaan dan produk daripada keuntungan.

Isaacson menggambarkan Jobs sebagai orang yang paling emosional yang pernah ditemuinya. Tapi dia menolak tuduhan bahwa manatan CEO Apple itu memiliki Sindrom Asberger, di mana penderita mengalami kesulitan dalam interaksi sosial.

“Steve tidak baik. Dia sangat jujur. Tapi dia sangat emosional dan menangis berkali-kali ketika kami berbicara,” ujar Isaacson, seperti dilansir dari PC Advisor. “Dia berada di ujung skala yang berbeda untuk Asberger. Produknya membuktikan bahwa dia bisa terhubung secara emosional ke orang yang tidak terlihat,” tambahnya.

Menanggapi pertanyaan tentang masa depan Apple dengan CEO baru, Tim Cook, dia mengatakan bahwa Jobs dan Cook merupakan orang yang sangat berbeda. “Konteks populer bukanlah keahlian Steve,” katanya.

Lalu Isaacson mencontohkan kasus sengketa paten antara Apple dan Google. “Steve sangat marah ketika melihat Microsoft mencuri interface Mac OS dan lisensi untuk setiap pembuat PC yang dibayar untuk itu. Selain itu, Steve pernah mengatakan pada Google, ‘Anda tidak bisa membayar saya. Saya di sini untuk mengahncurkan Anda’. Tapi Tim Cook akan menyelesaikan gugatan itu, dia jauh lebih sedikit emosional tentang bisnis daripada Steve,” tutur Isaacson.

Tidak hanya itu, ternyata Isaacson pernah mengungkapkan bahwa Jobs hampir memecatnya sebagai penulis biografi. “Saat itu saya sedang dalam perjalanan untuk melihat Jobs meluncurkan iPad pada 2010 dan baru saja turun dari pesawat di bandara San Fransisco. Saya melihat tujuh panggilan tak terjawab dari Steve Jobs dan saya tahu itu bukan pertanda baik,” ungkapnya.

Benar saja, begitu dia menghubungi kembali, Jobs berteriak dan mengatakan bahwa Isaacson tidak punya selera dan sampul bukunya sangat menyebalkan serta tidak ingin berurusan lagi dengannya.

“Ketika dia tenang, Steve mengatakan akan melanjutkan buku itu jika saya mengizinkan dia untuk membantu desain sampul. Butuh waktu sekira setengah detik untuk menyetujui desainer grafis terbesar dari generasi kami untuk merancang sampul buku saya,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentar yah.. :)